Peran Matematika Sekolah
Sesuai
dengan tujuan diberikannya matematika di sekolah, kita dapat melihat bahwa
matematika sekolah memegang peranan sangat penting. Anak didik memerlukan
matematika untuk memenuhi kebutuhan praktis dan memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya, dapat berhitung, dapat menghitung isi dan
berat, dapat mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menafsirkan data, dapat
menggunakan kalkulator dan komputer. Selain itu, agar mampu mengikuti pelajaran
matematika lebih lanjut, membantu memahami bidang studi lain seperti fisika,
kimia, arsitektur, farmasi, geografi, ekonomi, dan sebagainya, dan agar para
siswa dapat berpikir logis, kritis, dan praktis, beserta bersikap positif dan berjiwa
kreatif.
Sebagai
warga negara Indonesia yang berhak mendapatkan pendidikan seperti yang tertuang
dalam UUD 1945, tentunya harus memiliki pengetahuan umum minimum. Pengetahuan
minimum itu diantaranya adalah matematika. Oleh sebab itu, matematika sekolah
sangat berarti baik bagi para siswa yang melanjutkan studi maupun yang tidak.
Bagi mereka
yang tidak melanjutkan studi, matematika dapat digunakan dalam berdagang dan
berbelanja, dapat berkomunikasi melalui tulisan/gambar seperti membaca grafik
dan persentase, dapat membuat catatan-catatan dengan angka, dan lain-lain.
Kalau diperhatikan pada berbagai media massa, seringkali informasi disajikan
dalam bentuk persen, tabel, bahkan dalam bentuk diagram. Dengan demikian, agar
orang dapat memperoleh informasi yang benar dari apa yang dibacanya itu, mereka
harus memiliki pengetahuan mengenai persen, cara membaca tabel, dan juga
diagram. Dalam hal inilah matematika memberikan peran pentingnya.
Sejalan
dengan kemajuan jaman, tentunya pengetahuan semakin berkembang. Supaya suatu
negara bisa lebih maju, maka negara tersebut perlu memiliki manusia-manusia
yang melek teknologi. Untuk keperluan ini tentunya mereka perlu belajar
matematika sekolah terlebih dahulu karena matematika memegang peranan yang
sangat penting bagi perkembangan teknologi itu sendiri. Tanpa bantuan
matematika tidak mungkin terjadi perkembangan teknologi seperti sekarang ini.
Namun
demikian, matematika dipelajari bukan untuk keperluan praktis saja, tetapi juga
untuk perkembangan matematika itu sendiri. Jika matematika tidak diajarkan di
sekolah maka sangat mungkin matematika akan punah. Selain itu, sesuai dengan
karakteristiknya yang bersifat hirarkis, untuk mempelajari matematika lebih
lanjut harus mempelajari matematika level sebelumnya. Seseorang yang ingin
menjadi ilmuawan dalam bidang matematika, maka harus belajar dulu matematika
mulai dari yang paling dasar.
Jelas bahwa
matematika sekolah mempunyai peranan yang sangat penting baik bagi siswa supaya
punya bekal pengetahuan dan untuk pembentukan sikap serta pola pikirnya, warga
negara pada umumnya supaya dapat hidup layak, untuk kemajuan negaranya, dan
untuk matematika itu sendiri dalam rangka melestarikan dan mengembangkannya.
Fungsi
Matematika Sekolah
Fungsi
matematika adalah sebagai media atau sarana siswa dalam mencapai kompetensi.
Dengan mempelajari materi matematika diharapkan siswa akan dapat menguasai
seperangkat kompetensi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, penguasaan
materi matematika bukanlah tujuan akhir dari pembelajaran matematika, akan
tetapi penguasaan materi matematika hanyalah jalan mencapai penguasaan
kompetensi. Fungsi lain mata pelajaran matematika sebagai: alat, pola pikir,
dan ilmu atau pengetahuan. Ketiga fungsi matematika tersebut hendaknya
dijadikan acuan dalam pembelajaran matematika sekolah.
Dengan
mengetahui fungsi-fungsi matematika tersebut diharapkan kita sebagai guru atau
pengelola pendidikan matematika dapat memahami adanya hubungan antara
matematika dengan berbagai ilmu lain atau kehidupan. Sebagai tindaklanjutnya
sangat diharapkan agar para siswa diberikan penjelasan untuk melihat berbagai
contoh penggunaan matematika sebagai alat untuk memecahkan masalah dalam mata
pelajaran lain, dalam kehidupan kerja atau dalam kehidupan sehari-hari. Namun
tentunya harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa, sehingga
diharapkan dapat membantu proses pembelajaran matematika di sekolah.
Siswa diberi
pengalaman menggunakan matematika sebagai alat untuk memahami atau menyampaikan
suatu informasi misalnya melalui persamaan-persamaan, atau tabel-tabel dalam
model-model matematika yang merupakan penyederhanaan dari soal-soal cerita atau
soal-soal uraian matematika lainnya. Bila seorang siswa dapat melakukan
perhitungan, tetapi tidak tahu alasannya, maka tentunya ada yang salah dalam
pembelajarannya atau ada sesuatu yang belum dipahami. Belajar matematika juga
merupakan pembentukan pola pikir dalam pemahaman suatu pengertian maupun dalam
penalaran suatu hubungan di antara pengertian-pengertian itu.
Dalam
pembelajaran matematika, para siswa dibiasakan untuk memperoleh pemahaman
melalui pengalaman tentang sifat-sifat yang dimiliki dan yang tidak dimiliki
dari sekumpulan objek (abstraksi). Dengan pengamatan terhadap contoh-contoh
diharapkan siswa mampu menangkap pengertian suatu konsep. Selanjutnya dengan
abstraksi ini, siswa dilatih untuk membuat perkiraan, terkaan, atau
kecenderungan berdasarkan kepada pengalaman atau pengetahuan yang dikembangkan
melalui contoh-contoh khusus (generalisasi). Di dalam proses penalarannya
dikembangkan pola pikir induktif maupun deduktif. Namun tentu kesemuanya itu
harus disesuaikan dengan perkembangan kemampuan siswa, sehingga pada akhirnya
akan sangat membantu kelancaran proses pembelajaran matematika di sekolah.
Fungsi
matematika yang ketiga adalah sebagai ilmu pengetahuan, oleh karena itu,
pembelajaran matematika di sekolah harus diwarnai oleh fungsi yang ketiga ini.
Sebagai guru harus mampu menunjukkan bahwa matematika selalu mencari kebenaran,
dan bersedia meralat kebenaran yang telah diterima, bila ditemukan kesempatan
untuk mencoba mengembangkan penemuan-penemuan sepanjang mengikuti pola pikir
yang sah.
Dalam buku
standar kompetensi matematika Depdiknas, secara khusus disebutkan bahwa fungsi
matematika adalah mengembangkan kemampuan berhitung, mengukur, menurunkan rumus
dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
melalui pengukuran dan geometri, aljabar, peluang dan statistika, kalkulus dan
trigonometri. Metamatika juga berfungsi mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan
gagasan melalui model matematika, diagram, grafik, atau tabel.
Tujuan
Matematika Sekolah
Matematika
diajarkan di sekolah membawa misi yang sangat penting, yaitu mendukung
ketercapaian tujuan pendidikan nasional. Secara umum tujuan pendidikan matematika
di sekolah dapat digolongkan menjadi :
1.
Tujuan yang bersifat formal, menekankan kepada menata penalaran dan membentuk
kepribadian siswa
2.
Tujuan yang bersifat material menekankan kepada kemampuan memecahkan masalah
dan menerapkan matematika.
Secara lebih
terinci, tujuan pembelajaran matematika dipaparkan pada buku standar kompetensi
mata pelajaran matematika sebagai berikut:
- Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsistensi dan inkonsistensi.
- Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba.
- Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
- Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, grafik, peta, diagram, dalam menjelaskan gagasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar