Rabu, 15 Oktober 2014

3 Jenis Kegiatan Pengembangan Profesi Guru


Membicarakan tentang profesionalisme guru, tentu tidak bisa dilepaskan dari kegiatan pengembangan profesi guru itu sendiri. Secara garis besarnya, kegiatan pengembangan profesi guru dapat dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu: (1) pengembangan intensif (intensive development), (2) pengembangan kooperatif (cooperative development), dan (3) pengembangan mandiri (self directed development) (Glatthorm, 1991).

Rabu, 19 Februari 2014

APA KATA PAK MENTERI?

Oleh Mohammad Nuh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
Artikel ini Sudah Dimuat di Harian Kompas, Kamis, 7 Maret 2013
Dalam beberapa bulan terakhir, harian Kompas memuat tulisan dari mereka yang pro ataupun kontra terhadap rencana implementasi kurikulum 2013.Saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas pandangan tersebut.

Saya berkesimpulan, mereka yang mempertanyakan kurikulum 2013 adalah karena ada perbedaan cara pandang atau belum memahami secara utuh konsep kurikulum berbasis kompetensi yang menjadi dasar Kurikulum 2013.  Secara falsafati, pendidikan adalah proses panjang dan berkelanjutan untuk mentransformasikan peserta didik menjadi manusia yang sesuai dengan tujuan penciptaannya, yaitu bermanfaat bagi dirinya, bagi sesama, bagi alam semesta, beserta segenap isi dan peradabannya.

Senin, 27 Januari 2014

MASIHKAH?

Masih(kah) Merasa Hebat
Setiap pribadi kita memiliki potensi menjadi sombong, sadar atau tidak potensi ada di tiap kita. Terlebih orang yang memiliki pengetahuan lebih, terkadang tanpa sadar mengesampingkan orang lain dalam hal pengetahuan. Ada lagi yang lebih bahaya ialah ujub (membanggakan diri sendiri) ,sebelas dua belas lah dengan sombong tetapi lebih bahaya lagi karena dalam ujub kita tidak butuh orang lain dalam menyombongkan diri. Sama halnya denga singa sang raja hutan, ia akan berjalan tegap ditengah hutan, semua binatang tunduk padanya, namun apa ia tetap raja ketika ia ada di kota???, tentu tidak.

PETA PIKIRAN

Mind Map (Peta Pikiran): Apa dan Bagaimana?
A.  Apa Mind Map (Peta Pikiran) itu?
Mind Map (Peta Pikiran) dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mengorganisasikan dan menyajikan konsep, ide, tugas  atau informasi lainnya dalam bentuk diagram radial-hierarkis non-linier. Mind Map pada umumnya menyajikan informasi yang terhubung dengan topik sentral, dalam bentuk kata kunci, gambar (simbol), dan warna sehingga suatu informasi dapat dipelajari dan diingat secara cepat dan efisien.
Mind Map digagas dan dikembangkan oleh Tony Buzan, seorang psikolog Inggris, yang meyakini bahwa penggunaan Mind Map tidak hanya mampu melejitkan proses memori tetapi juga dapat meningkatkan kreativitas dan keterampilan menganalisis, dengan mengoptimalkan fungsi belahan otak. Mind Map dapat mengubah informasi menjadi pengetahuan, wawasan dan tindakan. Informasi yang disajikan fokus pada bagian-bagian penting, dan dapat mendorong  orang untuk mengeksplorasi dan mengelaborasinya lebih jauh.
Mengikuti ikhtisar pola kerja MindMaple, Mind Map terdiri dari 3 (tiga) komponen utama, yaitu:
1.       Topik Sentral, pokok atau fokus pikiran/isu uyang hendak dikembangkan, dan diletakkan  sebagai  “pohon”.
2.       Topik Utama, level pikiran lapis kedua sebagai bagian dari Topik Sentral dan diletakkan sebagai “cabang”  yang melingkari “pohon”.
3.       Sub Topik, level pikiran lapis ketiga sebagai bagian dari cabang dan diletakkan sebagai  “ranting” (dan level pikiran lapis berikutnya)

Jumat, 24 Januari 2014

KOMPETENSI INTI GURU

5 Proposisi Inti Kompetensi Guru

National Board for Profesional Teaching Skill (2002) telah merumuskan standar kompetensi bagi guru di Amerika, yang menjadi dasar bagi guru untuk mendapatkan sertifikasi guru, dengan rumusan What Teachers Should Know and Be Able to Do, didalamnya terdiri dari lima proposisi utama, yaitu:
  1. Teachers are Committed to Students and Their Learning yang mencakup : (a) penghargaan guru terhadap perbedaan individual siswa, (b) pemahaman guru tentang perkembangan belajar siswa, (c) perlakuan guru terhadap seluruh siswa secara adil, dan (d) misi guru dalam memperluas cakrawala berfikir siswa.
  2. Teachers Know the Subjects They Teach and How to Teach Those Subjects to Students mencakup : (a) apresiasi guru tentang pemahaman materi mata pelajaran untuk dikreasikan, disusun dan dihubungkan dengan mata pelajaran lain, (b) kemampuan guru untuk menyampaikan materi pelajaran (c) mengembangkan usaha untuk memperoleh pengetahuan dengan berbagai cara (multiple path).
  3. Teachers are Responsible for Managing and Monitoring Student Learning mencakup: (a) penggunaan berbagai metode dalam pencapaian tujuan pembelajaran, (b) menyusun proses pembelajaran dalam berbagai setting kelompok (group setting), kemampuan untuk memberikan ganjaran (reward) atas keberhasilan siswa, (c) menilai kemajuan siswa secara teratur, dan (d) kesadaran akan tujuan utama pembelajaran.
  4. Teachers Think Systematically About Their Practice and Learn from Experience mencakup: (a) Guru secara terus menerus menguji diri untuk memilih keputusan-keputusan terbaik, (b) guru meminta saran dari pihak lain dan melakukan berbagai riset tentang pendidikan untuk meningkatkan praktek pembelajaran.
  5. Teachers are Members of Learning Communities mencakup : (a) guru memberikan kontribusi terhadap efektivitas sekolah melalui kolaborasi dengan kalangan profesional lainnya, (b) guru bekerja sama dengan tua orang siswa, (c) guru dapat menarik keuntungan dari berbagai sumber daya masyarakat.
sumber :
adaptasi : dari http://nbpts.org
Refleksi untuk Anda:

Menurut analisis kritis Anda, bagaimana kondisi nyata kompetensi guru di Indonesia dikaitkan dengan kelima proposisi di atas? 

TIPS MENULIS

Cara dan Langkah-langkah Menulis Buku
Posted on by caramenulisbuku453
Apa kabar teman? Saya yakin anda semakin dahsyat hari ini! Dalam artikel berikut ini, anda akan menemukan, bagaimana cara saya menulis sebuah buku. Oleh sebab itu, baca dan resapi langkah-langkah menulis buku berikut dengan baik. Anda akan mendapatkan banyak pengetahuan menulis yang baik didalamnya. Asyik!
1. Semuanya berawal dari ide. Yoi, semua buku yang pernah ada di dunia ini awalnya bermula dari ide. Namun masih bayak juga orang yang bertanya, bagaimana mendapatkan ide menulis buku?
Dari banyaknya pertanyaan seperti itu, saya dapat menyimpulkan, ternyata masih banyak orang kesulitan mencari ide, menangkap dan mengembangkan, dan mengemaskan ide menulis tersebut menjadi sebuah buku.