Bergerak atau Tergantikan
Membangun Karakter Pemimpin
“Setiap diri kamu adalah pemimpin dan setiap
kamu akan diminta
pertanggung jawabannya atas apa yang dipimpinnya” (H.R. Bukhori)
“Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu kami pergilirkan diantara manusia”
Kehilangan
nama, akan membuat seseorang atau komunitas seperti laksana tumbuhan yang tidak
mempunyai tempat kuat untuk berpijak dan tidak menghasilkan buah.Kehilangan
identitas bak hilangnya mahkota dari singgasana raja, sehingga luluh
kemuliaannya. Ketika diri kehilangan kemuliaan, saat itulah hilang tenggang rasa dan rasa
peduli dengan pandangan-pandangan yang ada dalam balutan hedonism. Jika
semuanya hilang, maka hidup hanyalah sekedar hidup tanpa makna.
Mahasiswa
identik dengan pemuda. Dimasa inilah setiap orang memiliki tingkat
produktifitas yang sangat tinggi melebihi masa-masanya yang lain. Sejarah telah
mencatat. Sumpah pemuda, deklarasi kemerdekaan Indonesia, sampai reformasi
semuanya berawal dari peran-peran pemuda dan mahasiswa. Maka wajar jika ada
kata-kata “Kemana pemudanya nih ?” atau “Biarin yang muda aja, yang
ngerjain” dsb. Maka keidentikan mahasiswa sebagai pemuda adalah
bagaimana jiwa kepemimpinan terlahir dalam dirinya. Sangatlah apik jika kita
mau memperhatikan selogan “Jika kita ingin melihat masa depan suatu bangsa,
lihatlah pemudanya hari ini”
Kepemimpinan menjadi salah
satu masalah penting saat ini. Masalah kepemimpinan adalah masalah kita
bersama. Masalah besar yang harus segera di perbincangkan. Namun tidak hanya
sebatas wacana atau ceremonial belaka. Maka, wajib bagi setiap lembaga
kemahasiswaan yang mengatas namakan agen perubahan untuk menyelesaikan
persoalan ini. Hari ini dan selanjutnya, amat tergantung pada jenis pemimpin
yang dipersiapkan. Tidak ada pilihan lain kecuali masing-masing kita menaruh
perhatian lebih dalam masalah ini.
Adalah suatu kesalahan yang
fatal, manakala segala akar permasalahan yang menjadi persoalan kita diamkan
dan menunggu datangnya seseorang “superman” bak pahlawan yang datang
disaat –saat di butuhkan. Kita tidak sedang berada di negeri dongeng yang
segalanya dapat di mungkinkan. Tapi ada satu hal yang terlupa, bahwa
masing-masing diantara kita sangat mungkin untuk menjadi seorang pahlawan. Maka
mencetak pemimpin adalah salah satu solusi yang dapat kita lakukan. Karena kita
adalah orang-orang asing yang akan melakukan perbaikan kala manusia membuat
kerusakan. Hidup dengan akhlak mulia dan mati dengan meninggalkan jasa.
Oleh karenanya mahasiswa
haruslah memiliki karakter seorang pemimpin. Karakter yang siap menjadi
orang-orang luar biasa dalam mengambil peran-peran sentral di manapun mereka
berada.Orang-orang yang berjiwa pemberontak dengan intelektualitasnya dalam
menyikapi ketidak harmoniasan yang tengah terjadi. Orang-orang yang berjiwa
visioner dan mampu memprediksi segala kemungkinan di masa depan. Kitalah para
arsitek peradaban itu yang senantiasa menjunjung tinggi nilai idealisme dalam
setiap pertarungan. Karena kita adalah mahasiswa.
Bergerak ! merintis peradaban
!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar