KECERDASAN
MUSIKAL
Gagasan Howard Gardner tentang Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence), yang dituangkan dalam bukunya berjudul “Frames of Mind” (1983) telah merubah cara pandang kita dalam mempelajari kecerdasan manusia. Semula kecerdasan cenderung ditafsirkan secara tunggal, sebatas intelektual dalam ukuran IQ yang bersifat permanen. Gardner mengemukakan 8 (delapan) jenis kecerdasan individu, yaitu: (1) linguistik, (2) logika-matematik, (3) kinestetik, (4) visual-spatial, (5) musikal, (6) interpersonal, (7) intrapersonal, dan (8) natural. Saat ini, teori Kecerdasan Majemuk yang dikembangkan Gardner ini telah menjadi rujukan penting dalam proses pendidikan.
Yang akan kita kupas dalam tulisan ini
yaitu tentang kecerdasan musikal. Musik adalah suatu karya seni dalam bentuk
lagu atau komposisi musik, yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya
melalui unsur-unsur musik: irama, melodi, harmoni, bentuk atau struktur lagu,
dan ekspresi sebagai satu kesatuan.
Musik mempunyai peranan penting dalam
kehidupan seseorang, selain dapat mengembangkan kreatifitas, musik juga dapat
membantu perkembangan individu, mengembangkan sensitivitas, membangun rasa
keindahan, mengungkapkan ekspresi, memberikan tantangan, melatih disiplin dan
mengenalkan sejarah budaya bangsa.
Kecerdasan
musikal adalah kemampuan individu dalam menggubah lagu
dan musik, bernyanyi dan bermain alat musik, dan dapat menghargai semua jenis
musik, serta memiliki kepekaan yang kuat akan keserasian dan kesadaran
universal tentang berbagai pola kehidupan.
Gardner
dan banyak ilmuwan lainnya meyakini bahwa kecerdasan
musikal adalah pusat pengalaman manusia dan merupakan
awal dari munculnya kecerdasan individu. Kecerdasan musikal memiliki
keterkaitan erat dengan jenis kecerdasan lainnya. Kita sering “merasakan” musik
dengan tubuh kita melalui gerakan-gerakan tubuh yang sesuai dengan irama musik
(kecerdasan kinestetik), misalnya: menggeleng-gelengkan kepala, menghentakan
kaki, menepuk-nepuk paha, menari, berjoget dan aneka gerak tubuh lainnya. Kita
juga sering “merasakan” musik dengan emosi kita, misalnya menangis, merinding,
gembira, atau ekspresi emosi lainnya ketika mendengar musik tertentu yang
sesuai (kecerdasan emosional). Gardner menjelaskan pula bahwa “Kemampuan
bermusik berhubungan dengan memori suara. Sekian persen dari apa yang didengar
seseorang akan masuk dalam alam bawah sadarnya dan menjadi bagian pokok dari
daya ingatnya”. “If we can explain music, we may find the key for all human
thought.”
Dengan kecerdasan musikal yang
dimilikinya, seseorang dapat memperoleh berbagai manfaat, diantaranya:
1. Memiliki pengetahuan bagaimana cara meredusir stress
yang sedang dialaminya.
2. Meningkatkan kemampuan kreativitas dirinya maupun
orang lain.
3. Menggali berbagai kemampuan terpendam untuk
kepentingan belajarnya dan mengingat berbagai informasi tentang sesuatu: orang,
tempat, benda dan sebagainya.
4. Mengasah suasana hati untuk lebih mengoptimalkan
keberadaan dirinya.
5. Memiliki pengetahuan untuk memperdalam hubungan
personalnya dengan orang lain.
Meski dalam ukuran dan bentuk yang
berbeda, pada dasarnya setiap orang memiliki potensi kecerdasan musikal.
Oleh karena itu, pendidikan seni musik menjadi penting. Melalui pendidikan
musik yang tepat dan terarah akan membantu mengembangkan manusia menjadi
lebih berbudaya, memiliki keseimbangan antara pikiran, perasaan dan
perilakunya. Jika potensi kecerdasan ini tidak mendapatkan penyaluran
yang tepat, melalui pendidikan yang tepat, maka yang dikhawatirkan adalah
kebalikan dari hakikat musik itu sendiri. Bukannya menghasilkan manusia-manusia
yang berbudaya, tetapi malah justru menghasilkan manusia-manusia yang
menanggalkan nilai-nilai budayanya sendiri, dengan menampilkan
perilaku-perilaku “eksentrik”-nya yang kebablasan. Oleh karena itu, mari
kita bermusik, jadikan hidup ini lebih indah…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar