Membicarakan tentang profesionalisme guru, tentu tidak bisa dilepaskan dari
kegiatan pengembangan profesi guru itu sendiri. Secara garis besarnya, kegiatan
pengembangan profesi guru dapat dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu: (1)
pengembangan intensif (intensive
development), (2) pengembangan kooperatif (cooperative development), dan (3) pengembangan mandiri (self directed development) (Glatthorm,
1991).
Rabu, 15 Oktober 2014
Rabu, 19 Februari 2014
APA KATA PAK MENTERI?
Oleh Mohammad Nuh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
Artikel ini Sudah Dimuat di Harian Kompas, Kamis, 7 Maret 2013
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
Artikel ini Sudah Dimuat di Harian Kompas, Kamis, 7 Maret 2013
Dalam beberapa bulan terakhir, harian Kompas memuat tulisan dari mereka yang pro ataupun kontra terhadap rencana implementasi kurikulum 2013.Saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas pandangan tersebut.
Saya berkesimpulan, mereka yang mempertanyakan kurikulum 2013 adalah karena ada perbedaan cara pandang atau belum memahami secara utuh konsep kurikulum berbasis kompetensi yang menjadi dasar Kurikulum 2013. Secara falsafati, pendidikan adalah proses panjang dan berkelanjutan untuk mentransformasikan peserta didik menjadi manusia yang sesuai dengan tujuan penciptaannya, yaitu bermanfaat bagi dirinya, bagi sesama, bagi alam semesta, beserta segenap isi dan peradabannya.
Saya berkesimpulan, mereka yang mempertanyakan kurikulum 2013 adalah karena ada perbedaan cara pandang atau belum memahami secara utuh konsep kurikulum berbasis kompetensi yang menjadi dasar Kurikulum 2013. Secara falsafati, pendidikan adalah proses panjang dan berkelanjutan untuk mentransformasikan peserta didik menjadi manusia yang sesuai dengan tujuan penciptaannya, yaitu bermanfaat bagi dirinya, bagi sesama, bagi alam semesta, beserta segenap isi dan peradabannya.
Senin, 27 Januari 2014
MASIHKAH?
Masih(kah) Merasa Hebat
Setiap
pribadi kita memiliki potensi menjadi sombong, sadar atau tidak potensi ada di
tiap kita. Terlebih orang yang memiliki pengetahuan lebih, terkadang tanpa
sadar mengesampingkan orang lain dalam hal pengetahuan. Ada lagi yang lebih
bahaya ialah ujub (membanggakan diri sendiri) ,sebelas dua belas lah dengan
sombong tetapi lebih bahaya lagi karena dalam ujub kita tidak butuh orang lain
dalam menyombongkan diri. Sama halnya denga singa sang raja hutan, ia akan
berjalan tegap ditengah hutan, semua binatang tunduk padanya, namun apa ia
tetap raja ketika ia ada di kota???, tentu tidak.
PETA PIKIRAN
Mind Map (Peta Pikiran): Apa dan Bagaimana?
A. Apa Mind
Map (Peta Pikiran) itu?
Mind
Map (Peta Pikiran) dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mengorganisasikan dan menyajikan
konsep, ide, tugas atau informasi lainnya dalam bentuk diagram
radial-hierarkis non-linier. Mind Map pada umumnya menyajikan informasi yang
terhubung dengan topik sentral, dalam bentuk kata kunci, gambar (simbol), dan
warna sehingga suatu informasi dapat dipelajari dan diingat secara cepat dan
efisien.
Mind Map digagas dan dikembangkan oleh Tony Buzan, seorang psikolog Inggris, yang
meyakini bahwa penggunaan Mind Map tidak hanya mampu melejitkan proses memori
tetapi juga dapat meningkatkan kreativitas dan keterampilan menganalisis,
dengan mengoptimalkan fungsi belahan otak. Mind Map dapat mengubah informasi
menjadi pengetahuan, wawasan dan tindakan. Informasi yang disajikan fokus pada
bagian-bagian penting, dan dapat mendorong orang untuk mengeksplorasi dan
mengelaborasinya lebih jauh.
Mengikuti ikhtisar pola kerja MindMaple, Mind Map terdiri dari 3 (tiga)
komponen utama, yaitu:
1. Topik Sentral, pokok atau fokus pikiran/isu uyang hendak dikembangkan, dan diletakkan
sebagai “pohon”.
2. Topik Utama, level pikiran lapis kedua sebagai bagian dari Topik Sentral dan
diletakkan sebagai “cabang” yang melingkari “pohon”.
3. Sub Topik, level pikiran
lapis ketiga sebagai bagian dari cabang dan diletakkan sebagai “ranting”
(dan level pikiran lapis berikutnya)
Jumat, 24 Januari 2014
KOMPETENSI INTI GURU
5 Proposisi Inti Kompetensi Guru
National Board for Profesional
Teaching Skill (2002)
telah merumuskan standar kompetensi bagi guru di Amerika, yang menjadi dasar
bagi guru untuk mendapatkan sertifikasi guru, dengan rumusan What Teachers
Should Know and Be Able to Do, didalamnya terdiri dari lima proposisi
utama, yaitu:
- Teachers are Committed to
Students and Their Learning yang
mencakup : (a) penghargaan guru terhadap perbedaan individual siswa, (b)
pemahaman guru tentang perkembangan belajar siswa, (c) perlakuan guru
terhadap seluruh siswa secara adil, dan (d) misi guru dalam memperluas
cakrawala berfikir siswa.
- Teachers Know the Subjects They
Teach and How to Teach Those Subjects to Students mencakup : (a) apresiasi guru
tentang pemahaman materi mata pelajaran untuk dikreasikan, disusun dan
dihubungkan dengan mata pelajaran lain, (b) kemampuan guru untuk
menyampaikan materi pelajaran (c) mengembangkan usaha untuk memperoleh
pengetahuan dengan berbagai cara (multiple path).
- Teachers are Responsible for
Managing and Monitoring Student Learning mencakup: (a) penggunaan berbagai metode dalam
pencapaian tujuan pembelajaran, (b) menyusun proses pembelajaran dalam
berbagai setting kelompok (group setting), kemampuan untuk memberikan
ganjaran (reward) atas keberhasilan siswa, (c) menilai kemajuan siswa
secara teratur, dan (d) kesadaran akan tujuan utama pembelajaran.
- Teachers Think Systematically
About Their Practice and Learn from Experience mencakup: (a) Guru secara terus menerus menguji diri
untuk memilih keputusan-keputusan terbaik, (b) guru meminta saran dari
pihak lain dan melakukan berbagai riset tentang pendidikan untuk
meningkatkan praktek pembelajaran.
- Teachers are Members of
Learning Communities
mencakup : (a) guru memberikan kontribusi terhadap efektivitas sekolah
melalui kolaborasi dengan kalangan profesional lainnya, (b) guru bekerja
sama dengan tua orang siswa, (c) guru dapat menarik keuntungan dari
berbagai sumber daya masyarakat.
sumber
:
adaptasi
: dari http://nbpts.org
Refleksi untuk Anda:
Menurut analisis kritis Anda, bagaimana
kondisi nyata kompetensi guru di Indonesia dikaitkan dengan kelima proposisi di
atas?
TIPS MENULIS
Cara dan Langkah-langkah Menulis Buku
Apa kabar teman? Saya yakin anda semakin
dahsyat hari ini! Dalam artikel berikut ini, anda akan menemukan, bagaimana
cara saya menulis sebuah buku. Oleh sebab itu, baca dan resapi langkah-langkah menulis buku berikut dengan baik. Anda akan mendapatkan banyak
pengetahuan menulis yang baik didalamnya. Asyik!
1.
Semuanya berawal dari ide. Yoi, semua buku yang
pernah ada di dunia ini awalnya bermula dari ide. Namun masih bayak juga orang
yang bertanya, bagaimana mendapatkan ide menulis buku?
Dari banyaknya pertanyaan seperti itu,
saya dapat menyimpulkan, ternyata masih banyak orang kesulitan mencari ide,
menangkap dan mengembangkan, dan mengemaskan ide menulis tersebut menjadi
sebuah buku.
Langganan:
Postingan (Atom)